Jakarta, Mei 2025 — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melanjutkan Program Padat Karya Tunai (PKT) pada Tahun Anggaran 2025 sebagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus menurunkan angka kemiskinan ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
Program PKT tahun ini ditargetkan mampu menyerap sekitar 138.000 tenaga kerja lokal yang akan dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur berskala kecil. Fokus utama pelaksanaan program ini adalah memastikan masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dan merata.
“Program ini adalah instrumen yang penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat,” ujar Menteri PUPR, Dody.
Komponen padat karya juga menjadi bagian dari strategi Kementerian PUPR dalam mendukung target nasional PU 608, yang mencakup efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6), pengentasan kemiskinan menuju 0%, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% per tahun.
Melalui pelibatan masyarakat, program ini diharapkan dapat membuka akses pekerjaan dan pendapatan harian, serta memperbaiki infrastruktur dasar seperti akses air bersih, sanitasi, dan infrastruktur sosial ekonomi wilayah.
Pada tahun 2025, kegiatan PKT mencakup rehabilitasi irigasi tersier melalui program P3TGAI di 8.000 lokasi. Selain itu, pengembangan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui berbagai program, di antaranya:
- PAMSIMAS: 299 lokasi
- SANIMAS: 463 lokasi
- PISEW: 301 lokasi
- TPS3R: 53 lokasi
- Penanganan Kemiskinan Ekstrem: 10 lokasi
Seluruh program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi kemiskinan secara multisektor dan berkelanjutan.